Apa itu penyakit cakaran kucing? Bagaimana cara mengobatinya?

Baik Anda mengadopsi, menyelamatkan, atau sekadar menjalin hubungan mendalam dengan kucing kesayangan Anda, Anda mungkin tidak terlalu memikirkan potensi risiko kesehatannya. Meskipun kucing terkadang tidak dapat diprediksi, nakal, dan bahkan agresif, sering kali mereka bermaksud baik dan tidak berbahaya. Namun, kucing mungkin akan menggigit, mencakar, atau bahkan merawat Anda dengan menjilati luka terbuka Anda, yang dapat membuat Anda terpapar patogen berbahaya. Ini mungkin tampak seperti perilaku yang tidak berbahaya, namun jika kucing Anda terinfeksi jenis bakteri tertentu, Anda berisiko tinggi terkena penyakit cakaran kucing (CSD).

Penyakit cakaran kucing (CSD)

Dikenal juga sebagai demam cakaran kucing, penyakit ini merupakan infeksi kelenjar getah bening langka yang disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae. Meskipun gejala CSD biasanya ringan dan dapat hilang dengan sendirinya, penting untuk memahami risiko, tanda, dan pengobatan yang tepat terkait CSD.

Penyakit cakaran kucing adalah infeksi bakteri langka yang disebabkan oleh cakaran, gigitan, atau jilatan kucing. Meskipun banyak kucing yang terinfeksi bakteri penyebab penyakit ini (Bifidobacterium henselae), infeksi sebenarnya pada manusia jarang terjadi. Namun, Anda bisa terinfeksi jika kucing mencakar atau menggigit Anda cukup dalam hingga merusak kulit Anda, atau menjilat luka terbuka di kulit Anda. Hal ini dikarenakan bakteri B. henselae terdapat pada air liur kucing. Untungnya, penyakit ini tidak menular dari orang ke orang.

Ketika penyakit cakaran kucing muncul pada manusia, biasanya penyakit ini menimbulkan gejala ringan seperti flu yang pada akhirnya akan hilang dengan sendirinya. Gejala umumnya dimulai dalam 3 hingga 14 hari setelah terpapar. Area yang terinfeksi, seperti tempat kucing mencakar atau menggigit Anda, dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, benjolan, atau bahkan nanah. Selain itu, pasien mungkin mengalami kelelahan, demam ringan, nyeri tubuh, kehilangan nafsu makan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.